Melawan Kekerasan Berbasis Gender
Konten [Tampil]
Melawan Kekerasan Berbasis Gender - Saat sharing time bersama narasumber Muyassaroh Hafidzoh, penulis novel Hilda dan Cinta Dalam Mimpi membawakan tema yang cukup serius yaitu peran keluarga sebagai support sistem penyintas kekerasan seksual.
Kita terlalu menutup mata tentang ini. Padahal masalah kekerasan seksual sangat berat menurutku. Karena para korban mendapatkan trauma yang serius. Perempuan selalu jadi korban seksual.
Selalu menjadi objek bullying. Padahal mereka pun membutuhkan perlindungan dan semangat dari teman, keluarga dan masyarakat jangan sampai terpojokkan.
Ketidakadilan gender berarti adanya pembatasan baik itu segi pemikiran maupun tindakan berakibat pada terjadinya pelanggaran atas pengakuan hak asasi manusia baik laki-laki maupun perempuan.
Yang akan dibahas disini mengenai ketidakdilan bagi perempuan. Ada beberapa bentuk ketidakadlan bagi perempuan.
Bentuk-Bentuk Ketidakadilan Bagi Perempuan
Marginalisasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Marginalisasi adalah usaha membatasi, pembatasan. Marginalisasi adalah suatu proses prilaku peminggiran yang dialami perempuan akibat perubahan gender di masyarakat.
Seperti diskriminasi terhadap perempuan menilai dan memperlakukan perempuan dengan cara yang berbeda tidak seperti biasanya.
Subordinasi
Subordinasi adalah Suatu kondisi yang beranggapan bahwa perempuan pada posisi yang lebih rendah daripada laki-laki. Seseorang berhak meraih kesempatan yang sama tanpa dipandang sebelah mata. Perempuan berhak mendapatkan karir, politik, ekonomi, pendidikan dan sosial.
Kekerasan
Suatu tindakan yang kasar terhadap perempuan yang bersumber dari kekerasan. Biasanya kekerasan bersumber dari kekerasan jenis kelamin khususnya perempuan.
Beranggapan bahwa gender yang berkuasa adalah gender laki-laki perempuan dianggap paling lemah, tidak berdaya selalu menjadi objek kekerasan yang dikenal istilah gender base violance.
Bukan wacana lagi jika korban melapor atas kekerasan yang menimpanya pasti akan di anggap membuka aib, mencemarkan nama baik keluarga, hanya sekadar mencari sensasi dan lain sebagainya. Sungguh ironis kekerasan terhadap perempuan saat ini.
Beban Ganda
Suatu keadaan dimana beban yang diterimanya lebih banyak. Contoh seorang perempuan bukan hanya bisa kerja ia bisa mengurus rumah tangga, suami dan anak dalam keadaan baik.
Dalam arti perempuan memiliki beban kerja lebih banyak dibanding laki-laki namun sering tidak dihargai dan tidak pernah dianggap.
Stereotipe Pelabelan Negatif
Suatu keadaan dimana perempuan sering di cap negatif keberadaanya di masyarakat. Keadaan ini sulit untuk mengembangkan potensi diri maupun berkreasi dalam ide. Keadaan ini dapat merugikan dan menimbulkan ketidakadilan.
Hal yang Bisa Kita Lakukan Terhadap Korban Kekerasan Seksual
Tidak ada orang yang mau mengalami kekerasan seksual. Apa yang harus kita lakukan jika ada korban kekerasan seksual disekitar kita?
Sepatutnya kita terus mensupport lahir dan batinnya agar tetap bangkit dan semangat dalam menjalani hidup.
Melindungi korban dari ketidakadilan, mengobati korban baik secara lahir dan psikis, mendampingi korban agar bisa kembali pulih percaya padanya, melakukan proses hukum meminta bantuan komnas perempuan, LBH terdekat, membuat penyitas merasa nyaman, hargai privasi mereka jika kamu dipercaya sebagai teman aduannya dan yang lebh penting.
Menurut Mbak Muyassaroh, dukungan yang lebih penting dari keluarga jangan sampai korban merasa tidak ada yang peduli.
Kekerasan seksual bisa menjadi dampak buruk baik itu trauma maupun kesehatan mental dia. Maka dari itu, jangan pernah mengambil kesimpulan dan menjudge/menilai buruk terhadap penyitas.
0 Response to "Melawan Kekerasan Berbasis Gender "
Post a Comment